Kamis, 14 Juni 2012

Pulau Kelor Akan Tenggelam


Pulau Kelor akan tenggelam 45 tahun lagi. Prediksi National Geografic Indonesia tentang akan tenggelamnya pulau kelor membuatku tertarik untuk mengenali pulau kecil yang terdapat di gugusan kepulauan seribu itu. Meski belum sekalipun saya menginjakkan kaki di pulau Kelor.
Prediksi tentang pulau Kelor yang akan tenggelam dalam waktu 45 tahun ke depan didasarkan atas data UPT Taman Arkeologi Onrust yang mengungkap bahwa pada tahun 1980-an Pulau Kelor memiliki luas sekitar 1,5 ha namun kini luasnya tidak mencapai 1 ha.
Menyempitnya luas pulau kelor yang mengakibatkannya terancam tenggelam dan musnah diakibatkan oleh abrasi yang mengikis pulau tersebut. Apalagi dengan kecendurungan naiknya permukaan air laut sebagai akibat pemanasan global.
Pulau Kelor
Pulau Kelor dengan bentengnya tampak dari laut
Mengenal Pulau Kelor. Pulau Kelor adalah sebuah pulau kecil nan eksotis yang terdapat pada gugusan Kepulauan Seribu tepatnya pada titik koordinat 6° 6′ 0″ LS 106° 45′ 0″ BT. Secara administratif pulau Kelor termasuk dalam wilayah Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu provinsi DKI Jakarta. Letaknya berdekatan dengan Pulau Onrust dan Pulau Bidadari dan hanya berjarak 1,8 km dari Pantai Ancol.
Di pulau yang dahulu dikenal dengan nama Pulau Kherkof ini terdapat peninggalan Belanda berupa galangan kapal dan benteng yang dibangun VOC untuk menghadapi serangan Portugis di abad ke 17. Dengan benteng ini, pulau Kelor terlihat lebih mirip sebuah cerobong asap di tengah laut. Namanya diambil dari nama daun kelor, tumbuhan dengan nama latin Moringa oleifera.
Pulau kelor yang tak dihuni manusia ini juga menyimpan cerita-cerita mistik terutama tentang keberadaan kucing-kucing yang menghuni pulau itu.
Sayangnya, akibat abrasi dan pemanasan global, 45 tahun mendatang mungkin kita tidak lagi menjumpai keeksotisan pulau Kelor. Bahkan mungkin tidak hanya pulau Kelor saja. Banyak pulau-pulau kecil Indonesia yang terancam hilang bukan lantaran direbut dan dikuasai oleh negara tetangga namun musnah lantaran abrasi, penambangan pasir, naiknya permukaan air laut serta kerusakan alam lainnya.

Tidak ada komentar: