Kamis, 14 Juni 2012

Penangkaran Badak Jawa di Gunung Honje


Penangkaran badak jawa di Gunung Honje diresmikan oleh Menteri Kehutanan Republik Indonesia Zulkifli Hasan bersama Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Senin, 21 Juni 2010. Penangkaran badak jawa (Rhinoceros sondaicus) akan dikembangkan oleh Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) dengan mengambil lokasi di blog Gunung Honje yang terletak di wilayah Kabupaten Pandeglang, Banten.
Penangkaran badak jawa di gunung Honje pada tahun 2011 diharapkan sudah mulai dihuni oleh badak jawa (Rhinoceros sondaicus). Ditargetkan pada tahun 2015, penangkaran ini sudah mampu membiakkan badak jawa sehingga akan menambah jumlah populasi mamalia terlangka di dunia ini menjadi sedikitnya 75 ekor. Populasi badak jawa saat ini diyakini kurang dari 50 ekor bahkan bisa jadi hanya berkisar antara 25-36 ekor.
Lokasi penangkaran badak Jawa dipusatkan di area 3.000 hektare dari luas habitat populasi badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) sekitar 38 ribu hektare. Lokasi penangkaran tersebut berada di kawasan Gungung Honje bagian Selatan, yakni dengan cara dilakukan pemagaran beraliran listrik setinggi 2 meter sepanjang 24 kilo meter.

Badak jawa di Taman Nasional Ujung Kulon yang tertangkap kamera trap
Penangkaran badak jawa di Gunung Honje ini selain mampu mengembangbiakkan badak jawa sehingga menyelamatkan badak jawa dari kepunahan diharapkan juga menjadi taman marga satwa dunia (TMSD) yang akan menarik minat wisatawan baik domestik maupun manca negara.
Di penangkaran ini, wisatawan akan dapat melihat secara langsung keberadaan badak jawa yang merupakan mamalia terlangka di dunia. Selama ini, badak jawa termasuk binatang yang sangat pemalu sehingga sulit ditemui secara langsung.
Untuk lebih mendukung program penangkaran badak jawa, Menteri Kehutanan dalam acara peresmian penangkaran badak jawa juga mencanangkan tanggal 21 Juni sebagai HariKonservasi Badak Indonesia.
Hati-hati. Upaya pelestarian badak jawa dengan mendirikan penangkaran di Gunung Honje yang ditarget terwujud pada tahun 2011 dilaksanakan dengan hati-hati. Badan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) akan bekerja sama dengan berbagai pihak yang berkompeten seperti Yayasan Badak Indonesia (YABI) dan sejumlah lembaga swadaya masyarakat (LSM) dunia juga akan membantu, seperti dari Executive Director International Rhino Foundation Susie Eliis, Kimsei Vier (Tulsa Zoo), dan Ruchweet (Miami).
Harapan kita semua tentunya sama, semoga penangkaran di Gunung Honje ini akan mampu mengembangbiakkan dan melestarikan badak jawa (Rhinoceros sondaicus) sehingga fauna identitas provinsi Banten yang populasinya saat ini tersisa kurang dari 50 ekor mampu terhindarkan dari kepunahan.

Tidak ada komentar: