Rabu, 04 April 2012

KETELADANAN RASULULLAH: KISAH NABI MUHAMMAD DENGAN SEORANG KAKEK BUTA



Setelah Nabi Muhammad saw meninggal dunia, umat Islam mengalami kedukaan yang amat mendalam. Umar bin khathab, kemudian pergi ke rumah Siti Aisyah (istri nabi Muhammad), dan bertanya “Wahai Aisyah, ibadah apakah yang dilakukan oleh Rasulullah tetapi belum pernah aku lakukan?”.
Siti Aisyah terdiam dan berpikir, kemudian beliau menjawab. “Tidak ada Umar, semua ibadah yang dilakukan oleh Rasulullah sudah pernah engkau lakukan”.
“Coba Aisyah, kamu pikirkan lagi?” pinta Umar.
Kemudian Aisyah terdiam dan berpikir, dan beliau menjawab. “Tidak ada Umar, semua ibadah yang dilakukan oleh Rasulullah sudah pernah engkau lakukan”.
“Tidak, Aisyah. Aku mohon, coba Engkau berpikir lebih keras lagi” paksa Umar.
Lalu Aisyah mengingat-ingat apa yang sering dilakukan oleh suaminya. Kemudian Aisyah berkata “Wahai Umar, di sana ada seorang tetangga kakek miskin buta, yang tinggal seorang diri. Biasanya Nabi Muhammad senantiasa pergi kesana untuk memberi makan si kakek miskin dan buta itu.”.
blogspot.com“Oh, baiklah Aisyah, aku akan pergi menemui kakek itu.”
Bergegas Umar pergi sambil membawa sepotong roti yang hendak ia berikan ke si kakek.
“Permisi” salam Umar,
“Iya, masuklah” jawab si kakek.
Kemudian si kakek itu langsung berkata dengan nada kasar kepada Umar “Hai, anak muda, apa kamu kenal dengan Muhammad yang gila itu?, Muhammad itu munafik, Muhammad itu penghianat, dia itu pendusta”.
Umar langsung terkejut mendengar perkataan si kakek, padahal menurut Aisyah justru Nabi Muhammad lah yang selalu mensuapi kakek itu dengan sepotong roti tiap hari. Umar amat geram, marah dan sangat emosi terhadap si kakek. Tetapi ia tetap menyuapi kakek itu dengan tidak berkata sepatah katapun. Sambil memakan roti itu, si kakek bertanya pada Umar,
“Hai anak Muda, aku tahu kamu bukanlah orang yang menyuapiku seperti biasanya. Mana temanmu itu anak muda? ”
Kemudian Umar menjawab “Wahai Bapak, saya tahu engkau tidak bisa melihat, tetapi mengapa engkau tahu jika aku bukan orang yang biasa menyuapimu setiap hari?”
“Kamu tahu, wahai anak muda?, jika temanmu itu menyuapi aku, dia selalu menyuapiku dengan lembut tidak sekasar kamu, dan dia memberi rotinya juga dengan perlahan tidak terburu-buru seperti kamu”. Umar langsung meneteskan air mata, Umar sungguh kagum dan semakin kagum terhadap pribadi Rasullullah, Muhammad saw.
“Anak Muda, kenapa Engkau menangis?”
Umar tetap menangis sambil berkata “Wahai kakek, Engkau tahu siapakah Muhammad itu? Dia adalah orang yang selau menyuapi roti dengan perlahan dan lembut, tiap hari. Tapi mengapa engkau selalu mengolok-olokkan dia”.
Si kakek, langsung meneteskan air mata juga, lalu bersyahadat mengikrarkan diri masuk Islam.
Inilah sekilas cerita tentang Nabi Muhammad, Rasul umat Islam. Yang tiada sedikitpun di dalam hati Rasullullah rasa benci dan dendam. Tentunya ini sangat selaras dengan hadis beliau;
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya dia berbuat baik pada tetangganya, barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaknya dia menghormati tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya dia berbicara yang baik atau diam.” (Hr.Bukhari- Muslim
)

Tidak ada komentar: